Arafat Nur

Aku lebih suka menulis hal biasa saja, apa adanya, tanpa berusaha menciptakan kesan luar biasa. Menurutku, novel itu harus sesuai dengan kenyataan yang ada, tidak sekadar menuruti selera murahan segelintir orang.”

Aku percaya apa pun pekerjaan yang dilakukan seseorang tertentu pasti mendatangkan manfaat, bentuknya bisa bermacam-macam dan tidak nyata.

Namun, akhirnya, semua itu menjadi biasa, dan selanjutnya terbiasa.

Suatu tindakan yang menimbulkan perasaan tidak enak, akhirnya bisa merusak.

pula, aku sudah terbiasa hidup sepi dan disia-siakan.

Sebagai perempuan simpanan, hidup terkekang dalam suatu tabir yang tak tampak dan kerap dimata-matai orang dan dia tidak punya pilihan lain yang mungkin bisa lebih baik atau justru bertambah buruk.

Sejak awal aku telah menunjukkan diri bahwa aku dapat menerima segala sesuatu yang tidak lazim darinya.

Perempuan paling pandai menyembunyikan perasaan, aku percaya kebenaran ungkapan itu.

yang mendapatkan sambutan meriah dari golongan orang-orang yang berlagak peduli agama, sekalipun mereka tidak sembahyang.

Sebelumnya, aturan semacam itu tidak berlaku di Aceh selain hanya sebatas seruan segelitir pemuka agama.